PKKMB Hari Pertama FIP Libatkan Guru Besar dan Pakar Pendidikan
FIP.unesa.ac.id, SURABAYA- Pelaksanaan hari pertama pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) yang terbagi di empat ruang auditorium Fakultas llmu Pendidikan itu mengundang sejumlah guru besar dan pakar pendidikan dalam memberikan wawasan dan pengarahan untuk mahasiswa baru pada selasa, 23 Agustus 2022
Di hadapan ribuan mahasiswa baru, turut hadir Guru Besar dari jurusan Pendidikan Luar Biasa Prof. Dr. Siti Masitoh, M.Pd, Guru Besar dari jurusan Pendidikan Luar Biasa Prof. Dr. Maria Veronika Roesminingsih, M.Pd dan Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Dr. Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Dr. Wiwin Yulianingsih, M.Pd, Dosen dari jurusan Pendidikan Luar Biasa, Wulan Patria Saroinsong S.Psi.,M.Pd.,Ph.D dan dosen dari jurusan PGSD Neni Mariana S.Pd.,M.Sc.,Ph.D.
Prof. Dr. Maria Veronika Roesminingsih, M.Pd dengan materi Sistem Pendidikan di Perguruan Tinggi menuturkan bahwa dengan adanya payung hukum UU NO 20 Tahun 2003 pendidikan memiliki perluasan dan jaminan akses untuk mengembangkan tri dharma perguruan tinggi lebih utuh. Dengan itu, maka kebutuhan pendidikan di zaman sekarang dapat diselaraskan. “Sistem dan proses pembelajaran pada pendidikan tinggi itu mengacu pada 6C, yakni; (1) communication (2) collaboration (3) compassion (4)crithical thinking (5) creative thinking (6)computation logic” ujarnya. Pada optimalisasi peran pendidikan tinggi, mahasiswa sebagai agen perubahan, Prof. Dr. Maria Veronika Roesminingsih, M.Pd menjelaskan bahwa mahasiswa harus aktif dalam mengikuti berbagai bidang kemahasiswaan untuk mengasah minat dan bakat. Karena dengan itu, kompetensi hard skill dan soft skill dapat berkembang dan esensi tujuan pendidikan nasional tercapai.
Prof. Dr. Siti Masitoh, M.Pd dengan materi perguruan tinggi di era revolusi 4.0 bahwa pendidikan tidak boleh berhenti setelah memperoleh gelar. Di era revolusi 4.0 mahasiswa harus banyak mengasah kompetensi, keterampilan, dan jangan mudah puas. “Kita itu ibarat botol minum, bawahnya sampai tengahnya itu adalah karakter, kemudian sisanya itu adalah soft skill dan hard skill. Imbangi kelebihan yang kita miliki dengan perwujudan karakter yang baik” tambahnya . Menurutnya, menjadi mahasiswa di era revolusi industri 4.0 mahasiswa baru mengedepankan sikap adaptasi, mau berinovasi, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Perubahan-perubahan yang tidak pasti dapat diantisipasi dengan itu.
Libatkan Doktor dan Pakar Pendidikan
Pada sesi terakhir pemaparan materi, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Dr. Andi Kristanto, S.Pd.,M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Dr. Wiwin Yulianingsih, M.Pd, Dosen dari jurusan Pendidikan Luar Biasa, Wulan Patria Saroinsong S.Psi.,M.Pd.,Ph.D dan dosen dari jurusan PGSD Neni Mariana S.Pd.,M.Sc.,Ph.D memberikan materi terkait etika mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Dr. Andi Kristanto, S.Pd.,M.Pd, menjelaskan bahwa etika seorang mahasiswa dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki nilai yang krusial untuk dijaga. “Gunakan bahasa yang baik dan benar ketika berkomunikasi baik dengan dosen dan pimpinan. Atur waktu juga ketika menghubungi dosen dan posisikan diri di tempat yang benar” tuturnya.
Penulis : Riska
Editor : Dimas
Share It On: