PKKMB Hari Kedua FIP, Unggulkan Karakter dan Ramah Lingkungan
FIP.unesa.ac.id, SURABAYA- Fakultas Ilmu Pendidikan kembali laksanakan serangkaian PKKMB dengan luring yang bertempat di empat ruang auditorium pada rabu, 24 Agustus 2022. Dihari kedua, mahasiswa baru yang berjumlah 1370 diberikan wawasan dan pendampingan materi terkait “Menuju kampus sehat dan berwawasan lingkngan di Perguruan Tinggi” oleh Tim eco campus Unesa Meta Yanti Dewi, S.Si.,M.Si dan “Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi” oleh guru besar Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Prof. Dr. Dra. Gunarti Dwi Lestari, M.Si.
Tim Eco Campus Unesa Meta Yanti Dewi, S.Si.,M.Si menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi harus peduli dan berkontribusi terhadap lingkungan terutama dalam lingkup Kampus di Unesa. “Implementasi sederhana yang bisa dilakukan dengan mematikan lampu ketika tidak digunakan, mencetak kertas bolak-balik, memanfaatkan teknologi masa kini untuk pemanfaatan limbah yang sudah tidak berguna” tuturnya. Oleh karena itu Eco-Character berperan penting untuk menciptakan kampus yang sehat dan mempunyai literasi lingkungan yang baik dengan menerapkan Reduce, Reuse, Recycle dan disposal.
Guru Besar Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Prof. Dr. Dra. Gunarti Dwi Lestari, M.Si menuturkan bahwa tahun 2045 tahun emas bagi indonesia. Untuk menuju kesana pendidikan karakter sangat diperlukan guna menghadapi perubahan di masa depan yang kian menantang. Persiapan itu terdiri dari kepribadian dengan karakter yang baik, melek dengan literasi dasar, dan kompetensi dalam memecahkan masalah. Menurutnya menjadi pendidik di tengah modern ini, karakter yang baik itu adalah yang utama. Dengan karakter yang baik akan mencerminkan kepribadian yang baik untuk peserta didik dan dilengkapi dengan kecerdasan pendidik. Jadi antara karakter dan kecerdasan pendidik itu seimbang.
Karakter yang dimaksud itu religius, nasionalisme, kemandirian, gotong-royong, dan integritas. Dengan kelima itu, lanjut Prof. Gunarti bahwa habituasi karakter bisa dimulai dari hal sederhana. “Kalau memulai pembelajaran, 15 menit sebelumnya mahasiswa harus masuk. Itu salah satu bentuk komitmen untuk menciptakan karakter mahasiswa” ujarnya.
Penulis : Farid dan Aulia
Editor : Riska
Share It On: