FIP Selenggarakan Halal Bihalal Secara Hybrid
FIP.UNESA.AC.ID – Fakultas Ilmu Pendidikan menyelenggarakan Halal Bihalal 2022 dengan tema “Mengukuhkan Silaturahmi untuk Meningkatkan Kinerja menuju Unesa PTN-BH” pada sabtu (14/05/2022) secara hybrid yakni melalui zoom serta ruang sidang Fakultas llmu Pendidikan.
Dalam kegiatan halal bihalal, dirangkaikan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan shalawat, ceramah agama hingga pemberian doorprize yang ditujukan langsung kepada seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Pendidikan.
Turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. Sujarwanto, M.Pd., jajaran pimpinan fakultas, para pimpinan jurusan, dosen, pimpinan senat, guru besar, tenaga kependidikan, dan pengurus ormawa.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya dan Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Dr. KH. Syukron Jazilan, M.Ag. sebagai penceramah pada kegiatan di kampus ungu tersebut.
Ketua Pelaksana halal bi halal Dr. Andi Kristanto, S.Pd.,M.Pd menjelaskan bahwa berdasarkan surat edaran Mendagri Nomor 003/2219/ESJ tentang pelaksanaan halal bihalal yang dilakukan dengan hybrid, hal itu sebagai kesempatan dan momentum untuk saling memaafkan dan menyambung tali silaturahim antar sesame.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Moch. Nursalim, M.Si. menuturkan banyak kenikmatan dan kebaikan yang harus disyukuri. Tentunya, sebagai cambuk diri untuk memperbaiki kualitas raga dan batin. ”Halal bi halal tahun ini merupakan anugerah serta rahmat yang besar yang dapat kita nikmati setelah 2 tahun datangnya covid-19” ujarnya.
Dekan pun menginformasikan bahwa Unesa tahun demi tahun mengalami prestasi yang signifikan. Diantaranya, Unesa menduduki peringkat ke 2 liga BLU (Badan Layanan Umum) Nasional, meraih penghargaan juara 1 Jatim Awards dan dari FIP, sebanyak 22 progam mahasiswa wirausaha (PMW) berhasil lulus dan terbanyak di Unesa dan masih banyak lainnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya dan Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Dr. KH. Syukron Jazilan, M.Ag. menerangkan bahwa halal bihalal harus dimaknai dengan sepenuh hati, ditambah dengan upaya untuk membersihkan hati, bukan hanya sekadar momentum seremonial semata.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa sumber dosa itu ada dua indikator yakni (1) kemaksiatan (2) ketaatan. Dalam konteks ketaatan, bahwa segala tingkah laku, sikap, dan perbuatan harus diniatkan kepada Allah semata. “Jadikan dua hal itu sebagai pengingat dan waspada diri, terutama dalam melakukan pekerjaan di sehari-hari” ucapnya
Penulis : Farid
Editor : Siti Riska Umami
Share It On: